Sumenep ( Madura
Portal ) - Para pengrajin tahu di Sumenep mulai menjerit akibat
meroketnya harga kedelai dalam dua bulan terakhir. Bahkan tidak sedikit
diantara mereka yang terpaksa gulung tikar.
Salah satu pengrajin tahu di
Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Sadriman, Senin (30/07/12) menuturkan,
tingginya harga kedelai saat ini membuat penghasilannya turun 50
persen. Menurutnya, saat harga kedelai Rp 600 ribu per kuintal, maka
untuk produksi tahu dari satu kwintal kedelai, dirinya mendapatkan hasil
Rp 250 ribu. Namun setelah harga kedelai naik menjadi Rp 800 ribu per
kwintal, penghasilannya menjadi Rp 125 ribu.
"Pengasilan kami turun 50
persen, karena mahalnya harga kedelai. Dari hasil Rp 125 ribu per
kuintal itu, masih harus dipotong ongkos untuk pekerja. Makanya tidak
heran kalau banyak pengrajin tahu yang gulung tikar, karena tidak
sebandingnya biaya produksi dan hasil yang didapat," ungkapnya.
Sadriman yang memulai usahanya
sejak 2002 lalu, mengaku tidak mungkin menaikkan harga jual tahu, karena
beresiko dijauhi pembeli. Satu-satunya jalan adalah dengan mengurangi
ketebalan tahu yang dibuatnya.
"Kalau saya naikkan harga,
pembeli bisa lari. Akhirnya ya ketebalan cetakan dan bahan kedelainya
saya kurangi. Kalau sebelumnya setiap papan ukuran 148 cm itu butuh 2,25
kg kedelai, sekarang saya hanya menggunakan 2 kg kedelai. Makanya
ukurannya bertambah tipis," ujarnya.
Lebih lanjut Sadriman
menjelaskan, awalnya setiap hari dirinya mampu memproduksi tahu dengan 3
kwintal kedelai. Namun karena harga kedelai semakin naik, maka mau
tidak mau dirinya harus mengurangi produksi menjadi 2 kwintal. "Saya
terpaksa mengurangi produksi, karena keterbatasan modal. Harga kedelai
kan semakin mahal. Kalau saya tidak berhemat, bisa ikut gulung tikar
juga. Makanya biar tetap bisa bertahan produksi, ya kami harus
mengurangi jumlah produksi," katanya.
Sadriman berharap agar
pemerintah bisa mengendalikan harga kedelai dengan cara apapun, sehingga
para pengrajin tahu dan tempe yang modalnya sedikit masih bisa
bertahan. "Ya mudah-mudahan saja pemerintah bisa menekan harga kedelai,
supaya bisa normal seperti dulu," harapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan sobat bercomentar sesuai dengan postingan di atas,
INGAT !!! Comentator yang baik tidak menyertakan hal-hal sebagai berikut
1. Link
2. Bukan untuk promosi
3. Berbau Sara
4. Berbau negatif
5. Tidak menyakiti pihak manapun
Dan apa bila hal itu ada maka tidak segan-segan akan saya hapus
By : SYLA 4 EVER