Greysia,Meiliana vs Ha,Kim | SYLA

Masih ingatkan anda dengan skandal sepakbola gajah antara Indonesia vs Thailand di Piala Tiger 1998 lalu? Hal serupa tapi tak sama terjadi di arena bulutangkis Olimpiade London 2012, dini hari tadi.

Sepakbola gajah 14 tahun silam di Vietnam itu begitu menggemparkan sepakbola Asia dan terutama dunia. Ya, aib ini ternyata sampai ke telinga FIFA. Gara-gara enggan bertemu tuan rumah Vietnam di semifinal, Indonesia dan Thailand berlomba-lomba saling mengalah dan menjadi runner up Grup. Nama Mursyid Effendi, menjulang kemudian lenyap bak di telah bumi setelah menjadi pelaku gol bunuh diri ke gawang sendiri.

Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Meiliana Jauhari serta lawannya asal Korea, Ha Jung Eun/Kim Min Jung melakoni hal yang persis sama dengan sepakbola gajah di atas. Keduanya saling enggan menang demi menghindari lawan kuat di fase knock out.

Jika di Piala Tiger Indonesia dan Thailand menghindari Vietnam, Greysia/Meiliana dan Ha/Kim, berupaya keras mencegah diri menjadi juara grup C, agar tak bersua pasangan China, Wang Xiaoli/Yu Yang. Pasangan ini juga diketahui melakukan hal serupa di Grup D agar tidak bersua pasangan China lain di perempatfinal.

Wang/Yu diketahui sengaja mengalah dari duet Korea, Kyung Eun Jung/Kim Ha Na, dengan tujuan, keduanya tak bersua pasangan China, Zhao Yunlei/Qing Tian. Pasangan ini terpaksa menghuni posisi runner up Grup D setelah dengan mengejutkan keok dari duet Denmark, Christinna Pedersen/Kamilla Rytter-Juhl.

Korsel dan Indonesia pun memilih cara sama. Greysia/Meliana dan Ha/Kim sering sengaja melakukan service dengan buruk, hingga pasangan lawan mendapat poin. Tercatat 19 service fault terjadi di Wembley Arena. 10 kesalahan dilakukan pasangan Korea, sisanya dibuat Greysia/Meiliana.

Melihat permainan aneh kedua tim, wasit kehormatan turun ke lapangan dan sempat memberi kartu hitam tanda diskualifikasi kepada dua pasangan, namun setelah perdebatan terjadi, namun itu hanya berupa peringatan.

Pelatih Indonesia dan Korea, berbarengan menunjuk pihak China sebagai biang keladinya. Karena mereka lebih dulu menerapkan taktik itu. Tapi apakah itu serta-merta bisa menekan China? Memang, China dianggap telah mencedarai semangat Olimpiade.

Kalaupun negeri tirai bambu itu melakukan tindakan tercela dan tak sportif, lantas, apakah pantas ditiru Korea Selatan dan Indonesia?

Spirit sportivitas memang seringkali bersimpangan dengan kepentingan atau target yang ingin dicapai. Korea dan Indonesia boleh saja ‘cuci tangan’ dengan menunjuk China sebagai penyebab utama.

Orang pun bisa berpolemik membela atau mencemoohnya. Tapi yang jelas, dunia sudah mencatat ada insiden memalukan dalam dunia olahraga yang melibatkan nama Indonesia dan Korea Selatan.
(raw)